Aku duduk di alun-alun Banjarnegara setelah pulang kerja. Sendirian. Apakah aku benar-benar sendirian? Langit kelabu di atas kepalaku. Menara masjid menjulang di kejauhan. Seperangkat gamelan ditata di belakangku. Mungkin nanti malam akan ada konser gamelan, atau mungkin latihan. Tiang bendera dan talinya. Lantai alun-alun dengan motif kotak-kotak yang melingkar. Rumput yang basah dan pepohonan dengan dedaunan hijau tua, juga dikejauhan. Seorang wanita muda duduk menanti temannya. Aku berjalan ke arahnya saat dia menolehkan wajahnya ke arahku meski bukan bermaksud melihatku tentu saja. Aku duduk di dekatnya. Kuletakkan tas punggungku yang berat yang berisi pekerjaan-pekerjaan yang juga berat, yang untungnya bisa kunikmati. Tubuhku begitu dingin hingga aku memakaikan tudung jaket ke kepalaku. Kakiku juga sama dinginnya hingga ia bersembunyi di balik tas punggungku. Aku suka menyendiri. Tapi, apakah kita bisa benar-benar sendirian? Mungkin kita tak akan pernah benar-benar bisa send...