Malam ini. Aku ingin menulis puisi. Tapi tak bisa. Aku ingin menulis tapi tak bisa menulis padahal aku sedang menulis. Mengapa seperti ini? Ada banyak hal yang aku perhatikan. Tidak! Bukan kuperhatikan, melainkan melintas sejenak di hidupku. Hingga malam yang sunyi tiada apa pun kecuali bunyi dengung nyamuk. Aku ingin sendirian. Tapi aku takut kesepian. Ikatan yang kita bangun ini? Apakah ini sepadan. Apakah setiap sesuatu harus ada ukurannya. Rugikah? Untungkah?
Jumat, 14 Februari 2025 Hari ini kamu takziah di Dawuhan. Ibu dari guru bernama Eka, yang sekaligus operator RA, meninggal dunia. Ternyata suami Bu Eka adalah murid Pak Ifin dulu kala. Di depan rumah ada pohon durian yang berbuah cukup lebat. Aku heran, mengapa orang-orang seperti terkoneksi satu dengan yang lainnya. Saat orang menyebutkan satu nama, maka akan merembet ke nama-nama lain yang sama-sama dikenal. Sungguh terlalu. Setelah takziah, kamu mampir ke rumah ibumu di Pucungsari. Nanti setelah salat Jumat, kamu akan muyen ke Sikasur. Tadi di sekolah rasanya puas saat melaksanakan pembelajaran dengan sungguh-sungguh. Materi Haji dikemas dengan sedikit permainan kelompok menjadi sedikit lebih seru dan menarik perhatian siswa. Yang biasanya ngobrol dan tak mendengarkanmu tadi lumayan mendengarkanmu. Ya, lumayan.
Komentar
Posting Komentar