Langsung ke konten utama

Syukur

Hari ini, kamu masih bisa merasakan dinginnya pagi, artinya kamu masih diberi kesempatan untuk memperbaiki dirimu. Kamu masih bisa menulis. Kamu masih bisa membangunkan istrimu. Menikmati segelas air putih yang sejuk dan segar di pagi hari juga masih bisa kamu lakukan. Kamu masih bisa menjalankan ibadah solat subuh. Kamu masih diberi mimpi dalam tidurmu. Kamu masih diberi kesempatan untuk berpikir, yang menandakan eksistensimu. Kamu masih bisa mendengar kicauan burung meski itu burung dalam sangkar. Kamu masih mendengar deru kercak air di kolam ikan depan rumahmu. Kamu masih diberi kesempatan untuk melihat lagi dunia ini. Ini semua adalah salah satu kemampuan menikmati momen yang sangat penting untuk kamu syukuri.

Kamu juga harus ingat bahwa untuk bersyukur kamu tak perlu mengaitkannya dengan orang lain. Kamu hanya diminta mensyukuri apa yang kamu punya dan apa yang kamu rasakan. Jika ada orang lain di luar sana yang kondisi duniawinya lebih buruk darimu, itu bukan alasan untuk kamu bersyukur. Melainkan, itu harusnya menjadi keprihatinan buatmu. Bagaimana hal itu harusnya membuatmu mencarikan solusinya. Bukan malah membuatmu jadi bersyukur atas apa yang kamu miliki. Kalau kamu baru mampu bersyukur setelah membandingkan dirimu dengan orang lain, bagaimana jika kamu tak mampu menemukan pembanding yang lebih buruk darimu? Apakah itu berarti kamu tak akan mau bersyukur?Hidupmu masih ditempa banyak masalah. Ya, begitulah hidup. Artinya, kamu masih punya kesempatan untuk berkembang jadi lebih baik. Itu juga sebuah hal yang harusnya kamu syukuri. Kalau kamu tak punya masalah apa pun, mungkin kamu malah akan menjadi manusia yang hampa. Eksistensimu akan dipertanyakan. Terutama oleh dirimu sendiri yang gemar merenung.

Banyak hal bisa kita syukuri tanpa membandingkan diri dengan orang lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Takziah

Jumat, 14 Februari 2025 Hari ini kamu takziah di Dawuhan. Ibu dari guru bernama Eka, yang sekaligus operator RA, meninggal dunia. Ternyata suami Bu Eka adalah murid Pak Ifin dulu kala. Di depan rumah ada pohon durian yang berbuah cukup lebat. Aku heran, mengapa orang-orang seperti terkoneksi satu dengan yang lainnya. Saat orang menyebutkan satu nama, maka akan merembet ke nama-nama lain yang sama-sama dikenal. Sungguh terlalu. Setelah takziah, kamu mampir ke rumah ibumu di Pucungsari. Nanti setelah salat Jumat, kamu akan muyen ke Sikasur.  Tadi di sekolah rasanya puas saat melaksanakan pembelajaran dengan sungguh-sungguh. Materi Haji dikemas dengan sedikit permainan kelompok menjadi sedikit lebih seru dan menarik perhatian siswa. Yang biasanya ngobrol dan tak mendengarkanmu tadi lumayan mendengarkanmu. Ya, lumayan. 

Direktori Kenalan di MTs N 2 Banjarnegara

Hari ini aku mengenal beberapa orang di MTs N 2 Banjarnegara:  Ibu Anti. Guru bahasa Inggris. Penulis soal ANBK. Berasal dari Kendal. Ngekos di sekitar lokasi madrasah. Bisa bawa motor sendiri. Mudah akrab dengan orang-orang. Lulusan Unnes. Punya rencana menikah di waktu dekat ini. Berangkat ke kantor nyangking rames. Ibu Vita. Guru Bahasa Jawa. Berasal dari Talunamba, Kec. Madukara. Sebelum menjadi guru, dulu bekerja sebagai seorang perangkat desa. Lumayan bisa main gamelan. Lulusan Unnes. Sepertinya suka nyanyi.  Ibu Alta/Annisa. Guru BK. Berasal dari Susukan. Bisa nyanyi.  Ingin mengubah citra Guru BK sebagai guru yang ramah dan penuh cinta.  Ibu Sofie. Guru SKI. Berasal dari Purbalingga. Tidak bisa naik sepeda motor sendiri. Ijazahnya adalah pendidikan sejarah. Lulusan UIN Saizu Purwokerto. Bapak Wahyu. Kepala Tata Usaha MTs N 2 Banjarnegara. Tinggi dan tenang pembawaannya. Asal dari Mandiraja.  Bapak Wangit. Waka Kurikulum. Orangnya ceplas-ceplos. Asal dar...

Pesta Siaga dan Keresahan yang Kurasakan

Aku tahu bahwa maksud pelaksanaan pesta siaga bertujuan baik, yaitu sebagai sarana pembentuk karakter siswa. Namun, praktik yang kutemukan justru membuatku muak. Hal-hal yang membuat aku muak antara lain:  Pertama, di sekolah tempatku bekerja tak ada ekstrakurikuler Pramuka. Anak-anak hanya dilatih saat akan ada acara pesta siaga saja. Selain itu tak ada latihan apapun atau kegiatan apapun yang berkaitan dengan Pramuka. Serba instan. Inilah yang aku tak suka.  Kedua, fokus sekolah adalah meraih prestasi untuk mengharumkan nama sekolah. Itulah mengapa yang dipilih adalah anak-anak terbaik. Jika memang tujuan awal adalah pembentukan karakter harusnya siapapun yang ingin mengikutinya boleh-boleh saja diikutsertakan. Jika peserta yang boleh ikut dibatasi, paling tidak sekolah memfasilitasi anak-anak lain yang tak kebagian jatah dengan kegiatan lain yang juga fokus dalam pembentukan karakter.  Ketiga, latihan dilakukan saat jam pelajaran. Ini sangat mengganggu kegiatan pembela...