Langsung ke konten utama

Mengalir Seperti Air

Istrimu ingin sekali punya anak. Kamu juga. Tapi, hal-hal seperti itu tak selalu ada dalam kendali kita. Bisa saja kamu sudah berusaha, tapi masih saja belum dikaruniai anak. Punya anak bukan seratus persen ada dalam kendali kita. Tapi bukan pula berarti tak ada yang bisa kita lakukan. Kita bisa fokus pada hal-hal yang masih bisa kita lakukan, misalnya bersanggama secara teratur. Istrimu rajin menonton video-video terkait dengan bagaimana caranya cepat hamil. Dia melakukan saran-saran yang ada di sana. Dia melarangku minum kopi. Dia minum susu prenagen. Dan banyak lagi. Semuanya hanya demi satu tujuan, punya anak. Kamu sebenarnya tidak terlalu khawatir tentang anak. Orang-orang bilang anak itu sebenarnya hanya titipan. Kalau tidak dititipi atrinya tidak akan direpoti soal anak. Sangat sederhana. Kamu bahkan tidak tahu apakah hidup ini sebenarnya bermakna atau tidak. Mungkin bagimu tidak masalah. Tapi, kamu tidak hidup sendirian di bumi ini. Kamu hidup dengan istrimu. Maka, sudah menjadi kewajiban bahwa kamu harus memikirkan pula kebahagiaan istrimu. Soal anak, kamu harus mengusahakan semaksimal mungkin dengan istrimu. Seperti hari ini, selepas subuh kamu bercinta dengan istrimu. Selepas bercinta, kamu berbaring bersisian dengan istrimu. Menunggu pagi yang hangat.

Kamar Pengantin, Sabtu, 20 November 2021; 06.07

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Takziah

Jumat, 14 Februari 2025 Hari ini kamu takziah di Dawuhan. Ibu dari guru bernama Eka, yang sekaligus operator RA, meninggal dunia. Ternyata suami Bu Eka adalah murid Pak Ifin dulu kala. Di depan rumah ada pohon durian yang berbuah cukup lebat. Aku heran, mengapa orang-orang seperti terkoneksi satu dengan yang lainnya. Saat orang menyebutkan satu nama, maka akan merembet ke nama-nama lain yang sama-sama dikenal. Sungguh terlalu. Setelah takziah, kamu mampir ke rumah ibumu di Pucungsari. Nanti setelah salat Jumat, kamu akan muyen ke Sikasur.  Tadi di sekolah rasanya puas saat melaksanakan pembelajaran dengan sungguh-sungguh. Materi Haji dikemas dengan sedikit permainan kelompok menjadi sedikit lebih seru dan menarik perhatian siswa. Yang biasanya ngobrol dan tak mendengarkanmu tadi lumayan mendengarkanmu. Ya, lumayan. 

Direktori Kenalan di MTs N 2 Banjarnegara

Hari ini aku mengenal beberapa orang di MTs N 2 Banjarnegara:  Ibu Anti. Guru bahasa Inggris. Penulis soal ANBK. Berasal dari Kendal. Ngekos di sekitar lokasi madrasah. Bisa bawa motor sendiri. Mudah akrab dengan orang-orang. Lulusan Unnes. Punya rencana menikah di waktu dekat ini. Berangkat ke kantor nyangking rames. Ibu Vita. Guru Bahasa Jawa. Berasal dari Talunamba, Kec. Madukara. Sebelum menjadi guru, dulu bekerja sebagai seorang perangkat desa. Lumayan bisa main gamelan. Lulusan Unnes. Sepertinya suka nyanyi.  Ibu Alta/Annisa. Guru BK. Berasal dari Susukan. Bisa nyanyi.  Ingin mengubah citra Guru BK sebagai guru yang ramah dan penuh cinta.  Ibu Sofie. Guru SKI. Berasal dari Purbalingga. Tidak bisa naik sepeda motor sendiri. Ijazahnya adalah pendidikan sejarah. Lulusan UIN Saizu Purwokerto. Bapak Wahyu. Kepala Tata Usaha MTs N 2 Banjarnegara. Tinggi dan tenang pembawaannya. Asal dari Mandiraja.  Bapak Wangit. Waka Kurikulum. Orangnya ceplas-ceplos. Asal dar...

Pesta Siaga dan Keresahan yang Kurasakan

Aku tahu bahwa maksud pelaksanaan pesta siaga bertujuan baik, yaitu sebagai sarana pembentuk karakter siswa. Namun, praktik yang kutemukan justru membuatku muak. Hal-hal yang membuat aku muak antara lain:  Pertama, di sekolah tempatku bekerja tak ada ekstrakurikuler Pramuka. Anak-anak hanya dilatih saat akan ada acara pesta siaga saja. Selain itu tak ada latihan apapun atau kegiatan apapun yang berkaitan dengan Pramuka. Serba instan. Inilah yang aku tak suka.  Kedua, fokus sekolah adalah meraih prestasi untuk mengharumkan nama sekolah. Itulah mengapa yang dipilih adalah anak-anak terbaik. Jika memang tujuan awal adalah pembentukan karakter harusnya siapapun yang ingin mengikutinya boleh-boleh saja diikutsertakan. Jika peserta yang boleh ikut dibatasi, paling tidak sekolah memfasilitasi anak-anak lain yang tak kebagian jatah dengan kegiatan lain yang juga fokus dalam pembentukan karakter.  Ketiga, latihan dilakukan saat jam pelajaran. Ini sangat mengganggu kegiatan pembela...