Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Membaca

Kamu menjadi pengawas PAS hari ini. Udara pengap sebab masker yang kamu pakai menutupi sirkulasi pernafasanmu. Kamu membaca Perempuan di Titik Nol. Kamu sudah lama sekali tak membaca karya sastra. Hari-hari rasanya berat sekali. Padahal, kamu tahu bahwa apa yang kamu lalui ini tak ada apa-apanya dibanding dengan penderitaan yang diciptakan dunia ini. Panas matahari dan aliran pikiran yang tak sehat. Kamu menyadari semuanya. Yang sebenarnya lelah adalah pikiranmu, bukan fisikmu. Membaca Perempuan di Titik Nol seperti sebuah peristirahatan mental yang menyenangkan. Punggungmu kaku karena terlalu banyak duduk. Kakimu pegal. Kepala yang terasa berdenyutdenyut. Suara Azan berkumandang. Rasa lapar menyerang meski hanya samar-samar. Sepertinya anak-anak juga merasakan hal yang sama. Kantuk yang tak tertahankan. Soal-soal ujian yang tak relevan lagi. Kamu akan mati sebab belum ada obat untuk kematian. Atau, mungkin tidak akan pernah ada. Mata yang memandang lelah. Badan yang tergeletak di meja...

Sebuah Riwayat dan Catatan-Catatan Kecil yang Mengiringinya

Anjas Saraswati. Aku mengenalnya sejak aku bekerja di MI GUPPI Rakitan. Lama setelahnya, aku menikahi dia. Dia pernah bilang, pertama kali melihatku dia anggap aku ini sales. Dulu aku mendaftar di Madrasah memakai kemeja LingArt warna biru. Kalau kupikir-pikir memang aku seperti sales. Waktu itu, aku memang belum mengenalnya sama sekali. Aku tak tahu namanya dan tak tahu dia mengajar kelas berapa. Aku dikenalkan secara sekilas pada guru-guru lain di sana. Termasuk kepada Anjas Saraswati ini. Awal aku bekerja di sana, tentu saja masih malu-malu dan tak banyak berinteraksi dengan rekan kerja. Dia juga seperti itu. Maksudku, dia tidak berusaha untuk menyapaku atau mengajakku mengobrol. Untuk sementara aku mengajar olah raga dan matematika kelas enam. Selesai mengajar aku hanya duduk di mejaku. Mejaku ada di barisan paling depan. Mejanya, di baris kedua dari belakang. Posisi dudukku membuatku sulit menghafalkan satu persatu nama-nama guru di sana. Tapi, toh lama-lama akan kenal juga. Aku m...

ANBK di MTs Muhammadiyah Petambakan

Assessment Nasional Berbasis Komputer (ANBK) MI GUPPI Rakitan dilaksanakan di MTs Muhiba Petambakan. Peserta ANBK adalah siswa kelas 5 yang berjumlah 20 siswa. ANBK dilaksanakan selama dua hari dengan pembagian dua sesi setiap harinya. Satu sesi diikuti oleh 10 siswa. Peserta sesi pertama diantar langsung oleh orang tuanya ke MTs sedangkan peserta sesi kedua dijemput dengan mobil antar-jemput milik MTs. MI GUPPI Rakitan sebenarnya sudah pernah mencoba melaksanakan ANBK secara mandiri di madrasah. Namun, karena fasilitas yang belum memadai, terpaksa kami menumpang di MTs Muhiba Tambakan. Kami beruntung masih diberi kesempatan untuk menumpang di MTs, pasalnya tak hanya MI GUPPI Rakitan saja yang menumpang di MTs. Ada juga MI lain seperti MI Muhammadiyah Tambakan dan MI Rejasa. Kami berharap pelaksanaan tahun depan harus sudah di MI GUPPI Rakitan. Anak-anak akan lebih mudah berlatih ANBK jika diadakan di madrasah sendiri. Wali murid juga tidak terlalu kerepotan saat menjemput anak-anaknya...

Syukur

Hari ini, kamu masih bisa merasakan dinginnya pagi, artinya kamu masih diberi kesempatan untuk memperbaiki dirimu. Kamu masih bisa menulis. Kamu masih bisa membangunkan istrimu. Menikmati segelas air putih yang sejuk dan segar di pagi hari juga masih bisa kamu lakukan. Kamu masih bisa menjalankan ibadah solat subuh. Kamu masih diberi mimpi dalam tidurmu. Kamu masih diberi kesempatan untuk berpikir, yang menandakan eksistensimu. Kamu masih bisa mendengar kicauan burung meski itu burung dalam sangkar. Kamu masih mendengar deru kercak air di kolam ikan depan rumahmu. Kamu masih diberi kesempatan untuk melihat lagi dunia ini. Ini semua adalah salah satu kemampuan menikmati momen yang sangat penting untuk kamu syukuri. Kamu juga harus ingat bahwa untuk bersyukur kamu tak perlu mengaitkannya dengan orang lain. Kamu hanya diminta mensyukuri apa yang kamu punya dan apa yang kamu rasakan. Jika ada orang lain di luar sana yang kondisi duniawinya lebih buruk darimu, itu bukan alasan untuk kamu be...

Mengalir Seperti Air

Istrimu ingin sekali punya anak. Kamu juga. Tapi, hal-hal seperti itu tak selalu ada dalam kendali kita. Bisa saja kamu sudah berusaha, tapi masih saja belum dikaruniai anak. Punya anak bukan seratus persen ada dalam kendali kita. Tapi bukan pula berarti tak ada yang bisa kita lakukan. Kita bisa fokus pada hal-hal yang masih bisa kita lakukan, misalnya bersanggama secara teratur. Istrimu rajin menonton video-video terkait dengan bagaimana caranya cepat hamil. Dia melakukan saran-saran yang ada di sana. Dia melarangku minum kopi. Dia minum susu prenagen. Dan banyak lagi. Semuanya hanya demi satu tujuan, punya anak. Kamu sebenarnya tidak terlalu khawatir tentang anak. Orang-orang bilang anak itu sebenarnya hanya titipan. Kalau tidak dititipi atrinya tidak akan direpoti soal anak. Sangat sederhana. Kamu bahkan tidak tahu apakah hidup ini sebenarnya bermakna atau tidak. Mungkin bagimu tidak masalah. Tapi, kamu tidak hidup sendirian di bumi ini. Kamu hidup dengan istrimu. Maka, sudah menjad...

Obsesi Pada Kebersihan

Kamu punya laptop samsung dengan penyimpanan internal cukup besar, setidaknya bagimu. Ada dua bahkan. Namun, dua penyimpanan itu tak pernah terisi sampai penuh. Dari dulu kamu seperti itu, belum sampai setengah penuh saja kamu sudah gatal ingin menghapus file-file di dalamnya. Memilih dan memilah file-file yang berpotensi tak berguna lagi, kemudian menghapusnya agar ruang penyimpanan di laptopmu selalu longgar telah menjadi kebiasaanmu. Setiap kali akan mengerjakan tugas dan harus membuka laptop, kamu sering tergoda untuk membuang file-file di sana. Akibatnya kamu butuh waktu lebih lama mempersiapkan tugas-tugas yang akan kamu kerjakan. Kamu juga melakukan hal yang sama terhadap ruang penyimpanan di HPmu. Foto-foto, video, dan filefile di sana sering sekali kamu buang. Kamu lebih sering melakukan penghapusan file di HP karena HP adalah perangkat yang lebih sering kamu bawa ke mana-mana. Waktu yang dihabiskan untuk membersihkan HPmu juga menjadi lebih banyak jika dibandingkan dengan lap...

Menafsirkan Diamnya Istri

Sejak bangun tidur hingga menjelang zuhur istriku hanya memproduksi beberapa kata saja. Tentu ini aneh karena biasanya dalam sehari entah berapa ribu kata atau bahkan mungkin berjuta-juta kata akan ia produksi. Aku tak mendapat respos apapun saat mencoba menyapanya. Saat aku keluar kamar untuk cuci muka, kulihat dia sedang membuat kopi untukku. Ditaruhnya kopi itu di meja makan tanpa bilang apaapa. Karena tak bilang apa-apa aku jadi ragu apakah kopi itu memang benar-benar untukku, sebab aku tinggal bersama mertua yang juga suka minum kopi. Alhasil, kubiarkan saja kopi buatan istriku dingin di atas meja. Aku beraktivitas seperti biasa. Ini hari Minggu. Aku merapikan kamar: melipat selimut, menata bantal dan guling, merapikan seprei, dan menata boneka-boneka istriku. Aku juga menata buku-buku serta kertas-kertas yang berserakan, menata meja rias istriku, dan menata pakaian di lemari baju. Setelah semuanya beres, aku menyapu lantai kamar hingga kolong ranjang. Istriku hari ini punya banya...

Komunikasi Langsung

               Berbicara langsung dengan orang lain bagi banyak orang adalah hal yang sangat biasa. Saking biasanya, orang-orang tak merasa perlu untuk latihan. Namun, bagi orang introver, komunikasi langsung seperti itu bisa jadi sangat sulit, terutama ketika apa yang akan disampaikan adalah hal yang penting; yang tadinya bisa langsung mengungkapkan tanpa persiapan, kini perlu persiapan, ada yang tiba-tiba jadi grogi, dan kadang ada perasaan sungkan yang mengganjal. Komunikasi langsung yang mengharuskan dua orang bertatap muka dan mengungkapkan pikirannya kerap kali bukan pilihan orang-orang introver. Meskipun begitu bukan berarti mereka tak menginginkannya sama sekali. Mereka kadang kagum dengan orang-orang yang dengan mudah dapat berterus terang mengungkapkan pikirannya dan mereka diam-diam juga ingin bisa seperti itu.                Aku juga ingin seperti itu: mampu berkomunikasi dengan baik da...

Menikmati Subuh

Menikmati Subuh                Pagi ini dingin. Setelah solat subuh aku naik ke atas rumah untuk menikmati subuh. Sayup-sayup kudengar pengajian dari masjid di dusun lain. Ada pula suara-suara serangga pagi yang beraneka ragam.                Langit mendung. Semalam hujan rintik tak hentihentinya mengguyur bumi ini. Aku bersyukur atas apa yang masih kumiliki hari ini. Aku masih bisa mencium wangi masakan yang menguap menembus atap-atap rumah warga. Kulitku masih merasakan dingin dan sejuk. Telingaku masih jernih mendengar suara-suara alam. Mataku masih bisa melihat langit. Pikiranku masih dapat kugunakan. Aku masih punya kesempatan menulis. Apalagi yang kurang?                Terkadang, manusia sibuk mengejar apa yang tak ada di genggamannya dan melupakan apa yang sudah ia punya. Seorang pasangan berselingkuh sebab melihat ada yang lebih cantik, lebih ga...

Mie Ceker Rebus

Malam ini istri masak indomie rebus. Ada ceker di kulkas. Sekalian aja dicampurin. Dia potong-potong ceker itu kecil-kecil. Tambah daun bawang dan cabai rawit. Dia senang makan pedas. Tapi, perutnya kalah kuat denganku. Buatku, dia masak indomie aceh. Gak pakai ceker, si. Susah kalau Indomie goreng pakai ceker. Kalau kuah, cekernya bisa ikut direbus sekalian. Tapi, karena ini goreng, jadi susah. Akhirnya kami sepakat untuk berbagi ceker. Maksudnya, aku icip-icip ceker di indomienya. Hehe. Malam-malam hujan rintik. Dingin dan sayup-sayup terdengar solawatan di kejauhan. Seseorang melintas depan warung saat aku mengambil buah naga. Buah yang tak diaukainya. Dia pernah icip buah naga seujung sendok dan langsung muntah-muntah. Seperti biasa aku selalu banyak pikiran. Entah hujan entah tidak, tetap saja aku banyak pikiran. Dari pada banyak pikiran gak jelas, lebih baik makan indomie anget-anget buatan istri. Sambil menunggu istri selesai masak indomie, aku corat-coret saja di sini. Kalau di...

Kado Pernikahan dari Teman Lama

Sabtu, 30 Oktober 2021  Kang Hasan WA minta alamat rumah. Katanya, mau kirim paket. Belum sempat kubalas WA itu, Kang Hasan sudah kirim gambar paket yang siap dikirim. Di sana terpampang alamat rumah saya. Sehari kemudian paket itu sampai di rumah. Isinya kaligrafi atau apalah namanya itu, bertuliskan nama saya dan istri. Bentuknya bagus banget. Langsung saya pasang di dinding. Matur suwun, Kang Hasan, atas kado yang sangat indah ini. Sukses selalu buat Kang Hasan dengan karya-karya yang luar biasa.

Membuat Sebuah Keputusan

Oktober tahun lalu, kamu diterima bekerja di SMP N 3 Banjarnegara. Ada perasaan senang sekaligus takut tak bisa menjalankan tugas dengan baik. Hari ini sudah satu tahun lebih kamu mengajar di sana. Banyak pengalaman sudah kamu dapatkan. Kesalahan-kesalahan pasti telah kamu lakukan, baik kepada siswa maupun kepada guru lain, baik disengaja maupun tak disengaja. Kamu pernah mengajar kelas 8, menjadi wali kelas, mengikuti lomba, membimbing siswa lomba, menjadi anggota pembina UKS, menjadi anggota SKL, membantu pelaksanaan PPDB, dan banyak pengalaman lainnya. Pengalaman-pengalaman ini harus menjadi satu pengalaman yang menimbulkan perubahan pada dirimu menjadi manusia yang lebih baik lagi. Hari ini, kamu membuat keputusan untuk meninggalkan pekerjaanmu sebagai guru di SMP N 3 Banjarnegara. Apa yang membuat kamu mengambil keputusan ini? Mari kita lihat apa saja yang membuatmu mengambil keputusan ini. Ada banyak alasan. Alasan idealis, misalnya: kamu merasa tak bisa jadi guru yang baik. Meng...

Memperbarui Diri

Gerak laju waktu tak bisa dihentikan. Hanya di film-film fiksi hal itu bisa terjadi. Waktu membawa serta perubahan. Dan perubahan menggilas hampir semua hal yang tak mau berkembang. Tak ada ampun. Pun demikian dengan profesi guru. Hari ini guru bukan lagi sumber utama pengetahuan. Setiap orang kini bisa mengakses sendiri ilmu pengetahuan dan mempelajarinya. Manusia telah menciptakan alat-alat canggih yang berguna untuk membantunya mempelajari hampir apa pun yang dia mau. Sudah sejak lama di dengung-dengungkan bahwa menyuruh anak-anak untuk menghafalkan materi pelajaran, atau sekadar mendengar guru berceramah tentang materi pelajaran adalah cara kuno dan ketinggalan zaman. Hari ini paradigma pendidikan sudah berubah. Dahulu tugas guru adalah mengajar. Ini berarti bahwa siswa bertindak pasif dan hanya sebagai objek. Hari ini, tugas guru adalah melaksanakan pembelajaran. Kedengarannya hampir sama. Tapi, pembelajaran punya arti yang lebih baik. Pembelajaran artinya adalah proses belajar ak...