Aku ingin berpikir sendiri. Apa maksudmu berpikir sendiri? Mungkin maksudmu adalah kamu tak ingin bergantung dengan pemikiran orang lain. Tapi, bagaimana caranya? Apakah aku punya masalah untuk aku pecahkan? Katamu, level orang itu ditentukan dengan masalahnya, semakin kamu mengubresi urusan yang sepele, semakin itu menunjukkan bahwa kamu itu juga sebenarnya sepele. Tapi, buat apa jadi orang yang levelnya tinggi, toh hidup juga akan berakhir. Tapi, bukankah itu alasannya mengapa kita musti menikmati hidup? Sebab kita tak hidup selamanya maka hidup kita jadi berharga.
Jumat, 14 Februari 2025 Hari ini kamu takziah di Dawuhan. Ibu dari guru bernama Eka, yang sekaligus operator RA, meninggal dunia. Ternyata suami Bu Eka adalah murid Pak Ifin dulu kala. Di depan rumah ada pohon durian yang berbuah cukup lebat. Aku heran, mengapa orang-orang seperti terkoneksi satu dengan yang lainnya. Saat orang menyebutkan satu nama, maka akan merembet ke nama-nama lain yang sama-sama dikenal. Sungguh terlalu. Setelah takziah, kamu mampir ke rumah ibumu di Pucungsari. Nanti setelah salat Jumat, kamu akan muyen ke Sikasur. Tadi di sekolah rasanya puas saat melaksanakan pembelajaran dengan sungguh-sungguh. Materi Haji dikemas dengan sedikit permainan kelompok menjadi sedikit lebih seru dan menarik perhatian siswa. Yang biasanya ngobrol dan tak mendengarkanmu tadi lumayan mendengarkanmu. Ya, lumayan.
Komentar
Posting Komentar