Langsung ke konten utama

Rutin Menjurnal dan Membuku

1 Januari 2025

Mulai 1 Januari 2025, kamu mau berusaha untuk rutin menjurnal dan membuku. Apa sih, maksudnya menjurnal dan membuku? Menjurnal artinya merefleksikan pengalamanmu di hari ini dan menuliskan hasil refleksimu ke dalam bentuk catatan harian. Sementara itu membuku artinya membaca sebuah buku dan berusaha memahaminya, merefleksikannya dengan kehidupanmu, atau sekadar untuk menambah pengetahuanmu.

Level 1 dari menjurnal adalah hanya sekadar menuliskan apa yang kamu lakukan di hari ini. Tak ada interpretasi, tak ada refleksi, tak ada evaluasi. Level ini mari kita sebut saja Level Mengisi.

Level 2 dari menjurnal adalah menuliskan interpretasi, refleksi, dan evaluadi dari apa yang kamu lakukan di hari ini. Level ini mari kita sebut saja Level Merefleksi.

Level 3 dari menjurnal adalah mengkombinasikan level 1 dan level 2 untuk kemudian mengolahnya sehingga menjadi sebuah karya tulis yang bisa bermanfaat untuk dirimu atau bahkan mungkin untuk orang lain. Level ini, mari kita sebut saja Level Mengkreasi. 

Kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha menjurnal setiap hari dengan penuh kejujuran supaya suatu saat bisa kamu tengok lagi dan menjadikannya sebagai sebuah pelajaran berharga. 

Kamu tentu saja juga perlu membuku untuk terus menambah wawasanmu, untuk terus mempertajam nalarmu, dan menjaga kewarasanmu. 

Level 1 dari membuku adalah Level Mengisi. Kamu hanya fokus mengisi dirimu dengan informasi-informasi baru tanpa berusaha untuk merefleksikannya dengan kehidupanmu atau kondisi di sekitarmu. 

Level 2 dari membuku adalah Level Merefleksi. Di level ini kamu berusaha menghubungkan informasi yang kamu peroleh dari buku dengan hidupmu, keluargamu, lingkunganmu, atau bahkan kondisi kekinian dari bangsamu. Kamu menuliskan hasil refleksimu dalam buku yang kamu baca, atau dalam catatan di HP atau laptopmu. 

Level 3 dari membuku adalah Level Mengkreasi. Kamu membaca buku dan kemudian membuat sebuah karya baik itu ulasan, interpratasi, atau penceritaan pengalaman membaca buku yang berkesan. Kamu juga bisa menuliskan kritikmu atas buku itu, dan lain sebagainya. Yang jelas, level 3 ini memungkinkanmu untuk mempublikasikan hasil bacaanmu di media sosial atau blog yang kamu kelola tanpa terkait secara kentara dengan kehidupan privasimu. 

Contoh level 3 dari membuku telah kamu lakukan ketika menuliskan hasil interpretasimu di WhatsApp dan di Facebook. Ada beberapa orang yang berkomentar dan itu bagus. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Takziah

Jumat, 14 Februari 2025 Hari ini kamu takziah di Dawuhan. Ibu dari guru bernama Eka, yang sekaligus operator RA, meninggal dunia. Ternyata suami Bu Eka adalah murid Pak Ifin dulu kala. Di depan rumah ada pohon durian yang berbuah cukup lebat. Aku heran, mengapa orang-orang seperti terkoneksi satu dengan yang lainnya. Saat orang menyebutkan satu nama, maka akan merembet ke nama-nama lain yang sama-sama dikenal. Sungguh terlalu. Setelah takziah, kamu mampir ke rumah ibumu di Pucungsari. Nanti setelah salat Jumat, kamu akan muyen ke Sikasur.  Tadi di sekolah rasanya puas saat melaksanakan pembelajaran dengan sungguh-sungguh. Materi Haji dikemas dengan sedikit permainan kelompok menjadi sedikit lebih seru dan menarik perhatian siswa. Yang biasanya ngobrol dan tak mendengarkanmu tadi lumayan mendengarkanmu. Ya, lumayan. 

Direktori Kenalan di MTs N 2 Banjarnegara

Hari ini aku mengenal beberapa orang di MTs N 2 Banjarnegara:  Ibu Anti. Guru bahasa Inggris. Penulis soal ANBK. Berasal dari Kendal. Ngekos di sekitar lokasi madrasah. Bisa bawa motor sendiri. Mudah akrab dengan orang-orang. Lulusan Unnes. Punya rencana menikah di waktu dekat ini. Berangkat ke kantor nyangking rames. Ibu Vita. Guru Bahasa Jawa. Berasal dari Talunamba, Kec. Madukara. Sebelum menjadi guru, dulu bekerja sebagai seorang perangkat desa. Lumayan bisa main gamelan. Lulusan Unnes. Sepertinya suka nyanyi.  Ibu Alta/Annisa. Guru BK. Berasal dari Susukan. Bisa nyanyi.  Ingin mengubah citra Guru BK sebagai guru yang ramah dan penuh cinta.  Ibu Sofie. Guru SKI. Berasal dari Purbalingga. Tidak bisa naik sepeda motor sendiri. Ijazahnya adalah pendidikan sejarah. Lulusan UIN Saizu Purwokerto. Bapak Wahyu. Kepala Tata Usaha MTs N 2 Banjarnegara. Tinggi dan tenang pembawaannya. Asal dari Mandiraja.  Bapak Wangit. Waka Kurikulum. Orangnya ceplas-ceplos. Asal dar...

Pesta Siaga dan Keresahan yang Kurasakan

Aku tahu bahwa maksud pelaksanaan pesta siaga bertujuan baik, yaitu sebagai sarana pembentuk karakter siswa. Namun, praktik yang kutemukan justru membuatku muak. Hal-hal yang membuat aku muak antara lain:  Pertama, di sekolah tempatku bekerja tak ada ekstrakurikuler Pramuka. Anak-anak hanya dilatih saat akan ada acara pesta siaga saja. Selain itu tak ada latihan apapun atau kegiatan apapun yang berkaitan dengan Pramuka. Serba instan. Inilah yang aku tak suka.  Kedua, fokus sekolah adalah meraih prestasi untuk mengharumkan nama sekolah. Itulah mengapa yang dipilih adalah anak-anak terbaik. Jika memang tujuan awal adalah pembentukan karakter harusnya siapapun yang ingin mengikutinya boleh-boleh saja diikutsertakan. Jika peserta yang boleh ikut dibatasi, paling tidak sekolah memfasilitasi anak-anak lain yang tak kebagian jatah dengan kegiatan lain yang juga fokus dalam pembentukan karakter.  Ketiga, latihan dilakukan saat jam pelajaran. Ini sangat mengganggu kegiatan pembela...