Langsung ke konten utama

Lingkaran Setan Obsesi Pola

6 Januari 2025

Pola Tidur Cepat dan Bangun Pagi

Hari ini kamu mencoba untuk tidur cepat dan bangun pagi untuk mengerjakan tugas-tugasmu. Kamu berhasil tidur sekitar jam 10 mendekatinjam 11, ini bisa dikatakan tidur cepat sebab biasanya kamu tidur mulai jam 12 malam paling cepat. Rencananya kamu akan bangun jam 3 pagi kemudian mengerjakan tugas-tugasmu. Tapi ketika alarm berbunyi jam 03.00 kamu bangun sebentar lantas mematikannya lagi. Begitupun ketika pada 03.30 alarm kembali berbunyi kamu hanya mematikannya saja lantas kembali tertidur. Meskipun begitu, kamu berhasil bangun jam 04.00 lantas sedikit belajar untuk persiapan mengajar di kelasmu. 

Jujur saja, kamu masih terjebak dengan obsesi untuk menemukan pola yang tepat dalam menjalankan dan menyelesaikan tugas-tugasmu. Maksudku, sudah sejak mahasiswa kamu berputar-putar dengan ambisi menemukan pola terbaik supaya menjadi orang yang terstruktur dan nyatanya selalu gagal. Kamu berencana mengerjakan tugas A jam sekian, tugas B jam sekian. Tapi, kenyataannya tidak pernah sama dengan yang kamu rencanakan dan malah membuatmu terjebak pada kesibukan mencari pola disiplinmu sendiri. Aku tak tahu bagaimana mengatasinya. Kamu yang harus mengatasinya sendiri. Aku hanya punya beberapa saran saja. 

Pertama, kalau ada waktu dan kamu tidak dalam kondisi lelah, lakukan saja tugas-tugasmu. Kerjakan saja meski hanya satu atau dua menit. Yang paling penting di sini adalah memulainya. Karena biasanya, kalau sudah mulai kamu akan melanjutkannya hingga tugasmu selesai atau minimal banyak bagian dalam tugasmu yang terselesaikan. Ini masih lebih baik daripada menunggu waktu yang tepat, karena waktu yang tepat tidak akan pernah datang. Waktu yang tepat harus kita ciptakan sendiri, dan menciptakan waktu yang tepat paling baik adalah dengan memanfaatkan "sekarang."

Kedua, bikin rencana sedikit saja tapi lakukan aksi sebanyak-banyaknya dan semaksimal mungkin. Misalnya dalam satu hari kamu bikin rencana membuat SPJ BOS saja. Maka kerjakan sebanyak mungkin tugas yang bisa dikerjakan, misalnya mengumpulkan nota, scan nota, membuat kwitansi pengeluaran, mengumpulkan foto-foto bukti transaksi, dll. 

Ketiga, istirahatlah jika capek. Ini penting sekali. Capek adalah cara tubuh memberitahu kita bahwa sudah waktunya kita beristirahat. Kalau kita tetap menerabasnya saja, bukan hanya tubuh kita yang menjadi korban, tugas-tugas kita juga akan menurun kualitasnya. Mengerjakan tugas dengan kondisi badan sedang capek hanya akan memperburuk kualitas pekerjaanmu dan bisa jadi malah kamu harus bekerja dua kali sebab terpaksa memperbaiki pekerjaanmu yang berantakan. 

Kurang lebih seperti itulah yang bisa kusarankan untukmu. Semoga bermanfaat untukmu dan sampai jumpa besok. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Takziah

Jumat, 14 Februari 2025 Hari ini kamu takziah di Dawuhan. Ibu dari guru bernama Eka, yang sekaligus operator RA, meninggal dunia. Ternyata suami Bu Eka adalah murid Pak Ifin dulu kala. Di depan rumah ada pohon durian yang berbuah cukup lebat. Aku heran, mengapa orang-orang seperti terkoneksi satu dengan yang lainnya. Saat orang menyebutkan satu nama, maka akan merembet ke nama-nama lain yang sama-sama dikenal. Sungguh terlalu. Setelah takziah, kamu mampir ke rumah ibumu di Pucungsari. Nanti setelah salat Jumat, kamu akan muyen ke Sikasur.  Tadi di sekolah rasanya puas saat melaksanakan pembelajaran dengan sungguh-sungguh. Materi Haji dikemas dengan sedikit permainan kelompok menjadi sedikit lebih seru dan menarik perhatian siswa. Yang biasanya ngobrol dan tak mendengarkanmu tadi lumayan mendengarkanmu. Ya, lumayan. 

Direktori Kenalan di MTs N 2 Banjarnegara

Hari ini aku mengenal beberapa orang di MTs N 2 Banjarnegara:  Ibu Anti. Guru bahasa Inggris. Penulis soal ANBK. Berasal dari Kendal. Ngekos di sekitar lokasi madrasah. Bisa bawa motor sendiri. Mudah akrab dengan orang-orang. Lulusan Unnes. Punya rencana menikah di waktu dekat ini. Berangkat ke kantor nyangking rames. Ibu Vita. Guru Bahasa Jawa. Berasal dari Talunamba, Kec. Madukara. Sebelum menjadi guru, dulu bekerja sebagai seorang perangkat desa. Lumayan bisa main gamelan. Lulusan Unnes. Sepertinya suka nyanyi.  Ibu Alta/Annisa. Guru BK. Berasal dari Susukan. Bisa nyanyi.  Ingin mengubah citra Guru BK sebagai guru yang ramah dan penuh cinta.  Ibu Sofie. Guru SKI. Berasal dari Purbalingga. Tidak bisa naik sepeda motor sendiri. Ijazahnya adalah pendidikan sejarah. Lulusan UIN Saizu Purwokerto. Bapak Wahyu. Kepala Tata Usaha MTs N 2 Banjarnegara. Tinggi dan tenang pembawaannya. Asal dari Mandiraja.  Bapak Wangit. Waka Kurikulum. Orangnya ceplas-ceplos. Asal dar...

Pesta Siaga dan Keresahan yang Kurasakan

Aku tahu bahwa maksud pelaksanaan pesta siaga bertujuan baik, yaitu sebagai sarana pembentuk karakter siswa. Namun, praktik yang kutemukan justru membuatku muak. Hal-hal yang membuat aku muak antara lain:  Pertama, di sekolah tempatku bekerja tak ada ekstrakurikuler Pramuka. Anak-anak hanya dilatih saat akan ada acara pesta siaga saja. Selain itu tak ada latihan apapun atau kegiatan apapun yang berkaitan dengan Pramuka. Serba instan. Inilah yang aku tak suka.  Kedua, fokus sekolah adalah meraih prestasi untuk mengharumkan nama sekolah. Itulah mengapa yang dipilih adalah anak-anak terbaik. Jika memang tujuan awal adalah pembentukan karakter harusnya siapapun yang ingin mengikutinya boleh-boleh saja diikutsertakan. Jika peserta yang boleh ikut dibatasi, paling tidak sekolah memfasilitasi anak-anak lain yang tak kebagian jatah dengan kegiatan lain yang juga fokus dalam pembentukan karakter.  Ketiga, latihan dilakukan saat jam pelajaran. Ini sangat mengganggu kegiatan pembela...