5 Januari 2025
1. Kurangi Menonton atau Membaca Berita
Minggu ini kamu banyak membaca berita-berita di media sosial. Ada berita korupsi triliunan rupiah namun pelakunya hanya dapat hukuman 6,5 tahun penjara. Ada berita pembunuhan mahasiswa yang tak kunjung menemukan titik terang meski sudah bertahun-tahun. Seorang yang laporannya ke polisi tak digubris dan baru digubris setelah ada korban lainnya. Kenaikan pajak 12% yang bikin orang-orang panas. Berita Jokowi yang dicap sebagai presiden paling korup. Ada banyak berita lain yang mampir ke berandamu.
Peristiwa-peristiwa yang diberitakan itu sebenarnya tak secara langsung mempengaruhi kualitas kehidupanmu. Memang berpengaruh tapi tak secara langsung. Kamu bahkan tak punya kendali apa-apa atas peristiwa-peristiwa itu. Yang kamu sadari justru rusaknya mood dan kedamaian pikiranmu. Sehari-hari rasanya jengkel dan ingin mengutuk orang-orang biadab di luar sana. Terlalu banyak membaca berita justru tak baik buatmu. Mulai sekarang kurangi saja membaca dan menonton berita. Tak perlulah kau tahu banyak hal yang tak bisa kau kendalikan. Kembali saja fokus pada apa yang bisa kamu kendalikan.
2. Tutorial Membaca Nilai Rapor
Rapor zaman dulu ada nilai merah. Nilai merah berarti kemampuan anak kurang memadai. Zaman dulu hal seperti ini wajar saja. Sekarang, saat aku jadi guru, rupanya tak ada lagi nilai merah. Semua siswa "harus" diberi nilai di atas KKM, meskipun nyatanya ada siswa yang benar-benar tak layak dapat nilai di atas KKM.
Nilai rapor tak lagi mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa nilai rapor adalah nilai yang sudah dikatrol. Kita bisa tes anak yang nilainya sedikit lebih tinggi dari KKM. Benarkah mereka sudah menguasai suatu materi dasar yang tertera dalam rapor? Nilai rapor tak bisa dibaca apa adanya sebab sudah tidak lagi mencerminkan pencapaian siswa. Jika benar-benar ingin tahu pencapaian siswa lewat rapor, perlu cara khusus untuk membacanya.
Kita asumsikan KKM di mapel X adalah 70. Maka cara membaca rapornya adalah sebagai berikut.
a. Nilai 70 berarti si anak benar-benar tak menguasai materi yang diajarkan. Dia tak serius belajar, suka bolos di mapel X, tidak pernah mengumpulkan tugas, dan kemungkinan pernah berkonflik dengan guru mapel X. Dia diberi nilai 70 karena guru mapel X dapat desakan dari guru-guru lain atau kepsek agar jangan sampai ada siswa yang nilainya di bawah KKM. Nilai sebenarnya dikisaran 30 - 45 saja.
b. Nilai 71-75 berarti si anak sekadar rutin berangkat dan tidak bolos di mapel X, bukan berarti pengetahuan dasarnya tentang mapel X mencukupi tapi masih mending ada beberapa bagian yang mereka pahami. Sesekali tidak mengerjakan tugas, tapi tidak sering. Tak pernah berkonflik dengan guru mapel X. Nilai sebenarnya dikisaran 46-55 saja.
c. Nilai 76-80 sudah lumayan. Artinya kemungkinan besar si anak memang sudah menguasai dasar-dasar materi di mapel X. Mereka rajin berangkat sekolah. Paling tidak saat ditanya langsung terkait materi mapel X mereka mampu menjawab dengan benar sekitar 50 hingga 70 %. Mereka masuk golongan yang selalu mengumpulkan tugas meski terkadang tugas mereka alakadarnya. Nilai asli dikisaran 56-75 saja.
d. Nilai 81 - 85 artinya anak ini memang benar sudah menguasai dasar materi pada mapel X. Mereka akan mampu menjawab sekitar 70-75 % pertanyaan langsung terkait materi mapel X. Mereka biasanya termasuk siswa aktif di kelas, aktif menjawab, berbicara, atau bertanya kepada guru mapel X. Tugas-tugas mereka kerjakan tepat waktu dan tidak asal-asalan. Nilai asli mereka ada di kisaran 76-80 saja.
e. Nilai 86 - 95 artinya anak ini memang benar-benar mampu menguasai dasar-dasar materi di mapel X dan menguasai sedikit materi tambahan di mapel X. Mereka mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh dan tentu saja mengumpulkan lebih awal dari siswa lain. Nilai asli mereka di kisaran 81 - 90 saja.
f. Nilai di atas 95 adalah anak-anak yang paling rajin dan paling mampu menguasai dasar-dasar materi di mapel X dan mampu menguasai tambahan-tambahannya. Nilai asli mereka di kisaran 91- 96 saja. Guru mapel X akan menambah nilai mereka menjadi di atas 95 lantaran merasa tak adil jika yang lain dapat tambahan nilai tapi anak ini tidak.
Kurang lebih seperti itulah cara membaca nilai rapor saat ini. Semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar