Hidup itu singkat. Begitu kata orang-orang. Tapi, di hidup yang singkat ini, begitu banyak orang-orang yang menggilai masa depan. Mereka tidak hidup untuk hari ini, mereka hidup untuk masa depan. Mereka membuat rencana-rencana. Dari rencana jangka pendek hingga rencana jangka panjang. Mereka mengkhawatirkan masa depan dan cenderung melupakan masa kini. Kamu juga sama saja. Sibuk mengkhawatirkan masa depan. Membuat rencana-rencana yang kadang menyulut pengharapan. Padahal, pengharapan inilah yang kerap mengundang kekecewaan. Tapi, bagaimana mungkin seorang akan membuang harapan? Bagaimana bisa seorang hidup jika ia tak mengharapkan apa-apa? Apakah hal itu mungkin?
Kamu sama saja seperti orang lain. Kamu juga membuat rencana-rencana. Tapi, kukatakan bahwa hal itu tidaklah mengapa. Apa salahnya membuat rencana. Orang yang gagal membuat rencana, sesungguhnyalah merencanakan untuk gagal. Ya, ada pepatah seperti itu. Lalu apa yang akan kamu rencanakan. Apa yang kamu harapkan.
Kamu harus membuat rencana berdasarkan peran-peranmu saat ini. Dengan kata lain, peran-peran paling besar dalam hidupmu adalah prioritas utamamu dalam membuat perencanaan. Pertama, peranmu sebagai kepala keluarga. Kamu perlu membuat rencana berdasarkan harapanmu atas keluarga yang kamu pimpin. Aku tahu. Harapanmu tentu saja adalah memiliki keluarga yang bahagia. Untuk sampai di sana, tentu kamu harus mampu memenuhi kebutuhan dasar semua anggota keluargamu. Kebutuhan dasar itu berupa makanan, sandang, dan papan. Itu kebutuhan secara fisik. Secara mental, kamu juga perlu mencukupi kebutuhan mereka akan kasih sayang, perhatian, dan pengakuan. Rencana-rencana yang mungkin kamu prioritaskan adalah rencana finansial, rencana pendidikan anak, dan rencana pengayaan mental.
Rencana finansial meliputi rencana pembangunan rumah atau paling tidak renovasi rumah. Rencana pembebasan finansial dengan berbagai cara. Rencana pendidikan anak dengan menabung secara rutin setiap pendapatan insidental yang kamu peroleh.
Rencana pengayaan mental meliputi pengembangan diri dan keluarga. Pengembangan secara keilmuan maupun secara kedewasaan adalah salah satu yang terpenting.
Begitulah. Kita memang perlu membuat rencana-rencana. Namun, semua itu hanya akan menjadi rencana tanpa adanya tindakan yang nyata. Tindakan yang nyata memerlukan kesadaran bahwa saat ini atau sekarang adalah modal paling penting. Kabar baiknya, semua orang punya saat ini. Saat ini kuga kamu bisa bermain dengan anakmu. Saay ini juga kamu bisa berusaha mengatur kondisi finansialmu. Saat ini juga kamu bisa memutuskan untuk belajar atau bermalas-malasan.
Kamu perlu memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Kamu perlu mencari lagi nilai-nilai yang perlu kamu hidupi. Begitulah. Pemanfaatan waktu yang paling baik barangkali adalah upaya penemuan apa yang paling penting bagi hidup kita. Sebab kita hanya hidup sekali saja. Hal-hal besar yang paling prioritas akan lenyap tak tergapai jika kita begitu mengejar hal-hal kecil. Maka, temukan apa yang paling penting buatmu dan fokuskan semua sumber daya yang kamu miliki untuk hal-hal itu.
Kembalilah untuk fokus menggapai hal-hal yang ada pada kendalimu. Lepaskan apa yang tak bisa kamu kendalikan. Dalam artian, tak perlu terlalu risau dengan hal-hal yang ada di luar kendalimu. Kalau kamu terus fokus pada hal-hal dalam kendalimu, maka lingkaran kendalimu akan semakin membesar. Begitulah. Ya, mungkin begitu jadinya.
Hari ini, penuhilah kewajiban-kewajibanmu. Lakukan apa yang bisa kamu lakukan. Hiduplah hari ini.
Komentar
Posting Komentar