Sederhana. Kamu ingin hidup dengan sederhana. Tidak berlebihan dalam banyak hal. Atau mungkin dalam semua hal. Sederhana itu bagaiamana, sih? Sederhana sendiri cukup rumit. Kalau secara harfiah, sederhana artinya tak berlebihan. Tapi, ukuran tak berlebihan kadang merepotkan. Ketika kita menyederhanakan satu hal, ada hal lain yang jadi tidak sederhana lagi.
Namun, setelah kamu renung-renungkan kamu menyimpulkan bahwa sederhana yang ingin kamu raih adalah dengan cara menemukan satu aturan untuk semua hal kalau bisa. Atau, satu aturan untuk satu hal.
Kalau boleh jujur, saat ini level sederhanamu baru sampai level kuantitas, atau level mengurangi barangbarang saja. Nyatanya, masih terlalu banyak hal-hal rumit yang berkelindan dalam hidupmu. Sederhana dalam hal menjaga kuantitas barang-barang agar tidak berlebihan kurasa sudah dapat kamu lakukan. Sedangkan untuk hal-hal yang sifatnya abstrak seperti pikiran, perasaan, perbuatan nyata dalam keseharian kamu masih harus terus melatih dirimu. Ada banyak hal yang ingin kamu sederhanakan. Ini adalah beberapa diantaranya.
Yang pertama terpikirkan adalah menyederhanakan kapan kamu membuka ponselmu. Saat ini manusia seolah-olah tak bisa lepas dari ponsel. Kamu pun sama saja. Setiap hari tak pernah kamu lewati tanpa membuka ponselmu. Entah itu mengecek pesan WA, membuka facebook, youtube, dan lain sebagainya.
Kalau boleh jujur sebenarnya ponsel ini lebih sering kamu buka untuk hal-hal yang tak terkait dengan pekerjaan atau pengembangan diri. Waktu terlama kamu menggunakan ponselmu adalah untuk scroll medsos, menonton anime, atau video-video pendek.Untuk pengembangan diri rasanya sangat singkat.
Kesederhanaan dalam menggunakan ponsel? Maksudnya bagaimana? Mungkin dengan menerapkan hanya satu aturan saja. Aturan kapan kamu boleh membuka ponselmu. Kamu akan berusaha tidak membuka ponselmu kecuali kamu benar-benar punya tujuan yang jelas. Dan, kamu hanya boleh membuka ponselmu untuk tujuan itu. Tapi, ini tentu saja tidak mudah. Nah, tadi kamu sudah menyimpulkam untuk membuat satu aturan untuk satu hal. Untuk masalah ponsel ini, kesederhanaan adalah dengan mengikuti satu aturan penggunaan ponsel yaitu hanya membuka ponsel untuk satu tujuan yang jelas. Maka kesederhanaan dalam menggunakan ponsel adalah membukanya untuk satu tujuan yang jelas dan mengabaikan semua distraksi.
Nah, mari kita lanjutkan merenungkan kesederhanaan yang lainnya. Kesederhanaan dalam bekerja. Kesederhanaan dalam bekerja artinya adalah menyederhanakan pekerjaan-pekerjaanmu agar lebih mudah diselesaikan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dengan hasil yang sebagus-bagusnya.
Kamu tahu kalau pekerjaanmu sebagai seorang guru itu lumayan menyibukkan. Kalau tak pandai-pandai mengatur pekerjaanmu, bisa-bisa waktumu tersedot dalam pekerjaanmu semua. Ada banyak sekali pekerjaan yang memang menantimu. Sebenarnya, tugasmu di madrasah yang paling pokok hanya dua: mengajar dan mengurus keuangan.
Kalau waktumu tersedot hanya untuk pekerjaan uatamamu saja, sudah jelas bahwa kamu akankekurangan waktu. Padahal, kita tahu kalau waktu itu adalah sumber daya yang paling mahal. Kita punya, tapi sekaligus kita mudah sekali kehilangannya.
Kesederhanaan dalam pekerjaan adalah melaksanakan pekerjaanmu secepat-cepatnya dengan hasil sebaik-baiknya.
Apa yang dapat kamu lakukan untuk mewujudkan kesederhanaanmu dalam pekerjaan? Sebenarnya, untuk hal ini, tujuanmu adalah satu: kamu tak mau membawa pekerjaanmu ke dalam rumah. Makanya, sebisa mungkin pekerjaan-pekerjaanmu di madrasah akan kamu selesaikan di madrasah pula. Apapun yang terjadi. Pengecualian untuk pembuatan media atau materi untuk pembelajaran. Mungkin seperti itu.
Mari kita beralih ke kesederhanaan lain. Kesederhanaan pandangan hidup. Ambil pandangan-pandangan sederhana yang akan sangat membantu kehidupanmu. Apa saja kah itu? Kukira kalau kita pilih satu saja, hal ini akan sangat mencukupi. Paling tidak, berusaha mengamalkan satu prinsip hidup. Kukira, itu sederhana buat kamu.
Kesederhanaan dalam hidup adalah bertindak pada hal-hal yang ada dalam kontrolmu dan melepaskan apa yang tak bisa kamu kontrol. Ada banyak sekali hal-hal yang ingin kamu sederhanakan. Tapi, sepertinya, jika kamu menyederhanakan semua hal, maka kamu menjadi orang yang tak sederhana lagi. Bisa dikatakan, kamu jadi orang yang rumit. Untuk itu biar saja hal-hal yang mestinya terjadi. Dengan kata lain, ada hal-hal yangmemang patutnya kamu biarkan saja sebagaimana adanya. Ada hal-hal yang bisa kamu sederhanakan.
Seperti saat ini
Komentar
Posting Komentar