Puncak pendidikan bukanlah pengetahuan, melainkan tindakan. Anak-anak belajar sistem pernapasan supaya mereka mau menjaga kesehatan sistem pernapasan mereka sendiri. Mereka belajar matematika bukan untuk menghafal rumus-rumus melainkan agar menggunakannya dalam kehidupan dan terbiasa berpikir logis sistematis. Pengetahuan hanyalah dasar dari tindakan-tindakan kita.
Tindakan yang diulang-ulang terakumulasi menjadi kebiasaan, dan kebiasaan adalah elemen penting pembentuk seseorang. Kalau kebiasaannya baik, dia akan jadi orang yang baik.
Jika tujuan pendidikan adalah membentuk generasi muda menjadi generasi yang baik, tangguh, dan berguna, maka pendidikan sejatinya adalah tentang mendorong mereka memiliki kebiasaan ke arah itu.
Setidaknya, ada tiga unsur pembentuk kebiasaan yang saya ketahui: kemauan, pengetahuan, dan kemampuan. Kemauan adalah tentang motivasi, keinginan untuk melakukan sesuatu. Pengetahuan adalah paradigma teoretis, meliputi apa yang harus dilakukan dan mengapa. Kemampuan adalah tentang bagaimana melakukannya. Untuk membuat satu hal menjadi kebiasaan, kita harus memiliki ketiga hal ini.
Pertanyaannya adalah siapa yang bertugas membantu anak-anak menguasai tiga unsur pembentuk kebiasaan ini? Guru kah? Orang tua? Tokoh agama?
Tugas ini bukanlah tugas mudah. Jika tugas ini dibebankan kepada guru, maka setidaknya guru harus bisa menjadi motivator untuk memantik kemauan/keinginan siswa menjadi pribadi yang lebih baik. Guru harus bisa menjadi fasilitator untuk mambantu anak-anaknya memiliki pengetahuan yang memadai. Dan guru harus bisa menjadi inspirator atau teladan agar siswa memiliki kemampuan melakukan sesuatu dengat tepat.
Apakah tiga peran ini benar-benar harus dimainkan oleh seorang guru?
Jika tiga peran ini harus diambil oleh seorang guru, apakah berarti bahwa orang yang layak menjadi guru adalah orang yang sempurna?
Bisakah jika guru hanya mengambil peran sebagai fasilitator saja?
Bisakah urusan memotivasi anak diserahkan ke orang tua?
Bisakah peran inspirator diambil oleh orang tua atau lingkungan sekitar atau tokoh agama?
Komentar
Posting Komentar