Hari ini hari terakhir saya menjadi pengawas ujian di salah satu sekolah di Banjarnegara. Ini adalah catatan saya tentang para pesertanya, yang tak lain adalah para siswa di sana. Saya mencoba mengamati mereka dan menyimpulkan karakter siswa-siswa itu. Saya tidak mengamati semuanya. Hanya beberapa anak yang menurut saya menarik perhatian. Pertama, Ibrahim, siswa laki-laki yang terlihat seperti pengidap autis meskipun tak terlalu kentara. Saya menduga dia mengerjakan soal ujian sambil sesekali main game di ponsel pintarnya. Saya memang tak memiliki bukti sebab tak mampu memantaunya secara terus menerus. Saya bisa saja berdiri di belakangnya sampai ujian selesai. Tapi jika demikian, tentu saja dia tidak akan main game . Saya menyimpulkan demikian karena dia sering sekali memiringkan ponsel pintarnya seperti posisi saat digunakan untuk bermain game . Teman di sebelahnya, Ibnu, sering mengingatkannya untuk mengerjakan soal. Dia tentu tahu jika Ibrahim sedang main game . Ibrahim tipe ...