Kamu menjadi pengawas PAS hari ini. Udara pengap sebab masker yang kamu pakai menutupi sirkulasi pernafasanmu. Kamu membaca Perempuan di Titik Nol. Kamu sudah lama sekali tak membaca karya sastra. Hari-hari rasanya berat sekali. Padahal, kamu tahu bahwa apa yang kamu lalui ini tak ada apa-apanya dibanding dengan penderitaan yang diciptakan dunia ini. Panas matahari dan aliran pikiran yang tak sehat. Kamu menyadari semuanya. Yang sebenarnya lelah adalah pikiranmu, bukan fisikmu. Membaca Perempuan di Titik Nol seperti sebuah peristirahatan mental yang menyenangkan. Punggungmu kaku karena terlalu banyak duduk. Kakimu pegal. Kepala yang terasa berdenyutdenyut. Suara Azan berkumandang. Rasa lapar menyerang meski hanya samar-samar. Sepertinya anak-anak juga merasakan hal yang sama. Kantuk yang tak tertahankan. Soal-soal ujian yang tak relevan lagi. Kamu akan mati sebab belum ada obat untuk kematian. Atau, mungkin tidak akan pernah ada. Mata yang memandang lelah. Badan yang tergeletak di meja...